Penggunaan Alat Perlindungan Diri Dalam Memberinya pelindungan Untuk Tenaga Kerja

01.13

Keselamatan kerja sebagai keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat, bahan, proses pemrosesan, dasar tempat kerja dan lingkungan tempat kerja dan langkah lakukan kerjanya. Keselamatan kerja mempunyai tujuan untuk amankan asset dan membuat lancar proses produksi dengan dibarengi pelindungan tenaga kerja terutamanya dan warga secara umum supaya terlepas kemungkinan dari bahaya kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit karena kerja dan pencemaran lingkungan dan terbebas dari imbas negatif perkembangan tehnologi. Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi solus untuk kamu.

Keselamatan kerja ialah fasilitas khusus penangkalan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai karena kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang bagus ialah pintu gerbang dari keamanan tenaga kerja. Kecelakaan kerja selainnya berpengaruh langsung untuk tenaga kerja, memunculkan kerugian-kerugian otomatis yakni kerusakan di lingkungan kerja.


Tenaga kerja yang bekerja pada suatu perusahaan perlu mendapatkan perlindungn. Pelindungan tenaga kerja mencakup faktor yang lumayan luas yakni pelindungan keselamatan, kesehatan dan perawatan kepribadian kerja dan tindakan yang sesuai martabat manusia dan etika agama. Pelindungan itu mempunyai tujuan supaya tenaga kerja aman lakukan tugas setiap hari dan tingkatkan produksi (Suma'mur, 1996).


Kesehatan Kerja

Daftar Isi

Kesehatan Kerja

Kecelakaan Kerja

Penyakit Karena Kerja

Penyeleksian Alat Perlindungan Diri (APD)


a. Beberapa macam Alat Perlindungan Diri (APD)

Kesehatan kerja ialah spesialis dalam pengetahuan Kesehatan atau Kedokteran dan praktiknya yang mempunyai tujuan supaya karyawan atau warga karyawan mendapat derajat kesehatan setingginya, baik fisik atau psikis, atau sosial, dengan beberapa usaha protektif dan kuratif, pada beberapa penyakit atau masalahgangguan kesehatan yang disebabkan beberapa faktor tugas dan lingkungan kerja dan pada beberapa penyakit umum.


a. Usaha Kesehatan Kerja ialah usaha penyerasian di antara kemampuan kerja, beban kerja dan lingkungan kerja supaya tiap karyawan bisa bekerja secara sehat tanpa mencelakakan dirinya atau warga sekitarnya, supaya didapat keproduktifan kerja yang maksimal.


b. Usaha kesehatan kerja di Rumah Sakit tersangkut tenaga kerja, sistem/langkah kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Usaha ini mencakup kenaikan, penangkalan, penyembuhan dan rekondisi.


c. Ide dasar dari Usaha Kesehatan Kerja ini ialah : Analisis persoalan, Penilaian dan diteruskan dengan Perlakuan Pengaturan.


d. Karyawan rumah sakit ialah: Tenaga Klinis: Dokter, Perawat, Bidan. Tenaga Non Klinis: Insinyur, Tehnisi, Apoteker, Pendamping Apoteker, Pakar Nutrisi, Fisioterapi, Penata Anestesi, Penata Rontgen, Riset Kesehatan, Tenaga Administrasi.


e. Unit Kerja Sterilisasi Ialah unit kerja yang memiliki pekerjaan dasar lakukan sterilisasi beberapa alat klinis di dalam rumah sakit. (UU Kesehatan, 1992 pasal 23)


Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja ialah kecelakaan yang terkait dengan jalinan kerja di perusahaan sejak tenaga kerja tinggalkan rumah ke arah tempat kerja, sepanjang jam kerja dan jam istirahat dan sekembalinya dari tempat kerja ke arah rumah lewat jalan yang umum dilewati. Kecelakaan kerja tidak ada kebenaran, tetapi ada penyebabnya. Oleh karenanya kecelakaan bisa dihindari, asal kita cukup tekad untuk menghindarinya. Oleh karenanya juga penyebab kecelakaan harus ditelaah dan diketemukan, supaya untuk seterusnya dengan beberapa usaha revisi yang diperuntukkan ke karenanya kecelakaan bisa dihindari dan tidak terulang lagi kemabali.


Untuk analitis penyebab kecelakaan karena kerja cuman ada dua kelompok pemicu. Kelompok pertama ialah factor mekanis dan lingkungan, yang mencakup segala hal selainnya manusia. Kelompok ke-2 ialah manusia tersebut yang disebut karena kecelakaan.


Langkah pengecekan kesehatan penting untuk ketahui penyebabnya. Pengecekan kecelakaan selalu harus dilaksanakan pada tempat berlangsungnya kecelakaan. Ialah gampang bila pengecekan dilaksanakan pada kondisi yang belum berbeda seperti saat kecelakaan terjadi. Oleh karena itu sesudah berlangsungnya kecelakaan tempat itu tidak terganggu dan didiamkan sebegitu, terkecuali jika penyelamatan pada berlangsungnya kecelakaan atau kerusakan selanjutnya. Adapun korban harus selekasnya mendapatkan bantuan sebagus-baiknya dan setepat-tepatnya.


Penyakit Karena Kerja

Penyakit karena kerja atau yang lebih dikenali sebagai man made diseases, bisa muncul sesudah seorang pegawai yang semula bisa dibuktikan sehat mengawali kerjanya. Pada suatu tempat kerja umumnya ada beberapa faktor bahaya yang bisa mengakibatkan masalah kesehatan, penyakit karena kerja dan kecelakaan karena kerja. Menggunakan APD hal yang harus di lakukan agar tetap safety. Seperti sepatu safety, kacamata safety, helm, seragam dan lain sebagainya.


Factor pemicu penyakit karena kerja dikelompokkan jadi 5 factor yakni:

a. Factor fisik: suara, radiasi, pencahayaan, getaran, temperatur, dan penekanan yang tinggi.

b. Factor kimia: debu, uap, gas, larutan, awan dan kabut.

c. Factor Biologis: TBC, Hepatitis A/B, Aids.

d. Factor Fisiologis: sikap tubuh buruk, kekeliruan konstruksi mesin, salah langkah lakukan tugas.

e. Factor psikis psikis: jalinan kerja yang buruk.


Alat Perlindungan Diri (APD)

Alat Perlindungan Diri (APD) ialah seperangkatan alat keselamatan yang dipakai oleh karyawan membuat perlindungan semua atau beberapa badannya kemungkinan dari ada penjabaran kekuatan bahaya lingkungan kerja pada kecelakaan dan penyakit karena kerja.


Alat Perlindungan Diri (APD) perlu awalnya diputuskan secara berhati-hati agar penuhi beberapa ketetapan yang dibutuhkan :


a. Alat Perlindungan Diri (APD) harus bisa memberinya pelindungan yang adekuat pada bahaya yang detil atau bahaya-bahaya yang ditemui oleh tenaga kerja.

b. Berat alatnya sebaiknya semudah kemungkinan, dan alat itu tidak mengakibatkan rasa ketaknyamanan yang terlalu berlebih.

c. Alat harus bisa digunakan secara fleksibel.

d. Memiliki bentuk harus lumayan menarik.

e. Alat perlindungan tahan untuk penggunaan yang lama.

f. Alat tidak memunculkan bahaya-bahaya tambahan untuk penggunanya, yang karena memiliki bentuk yang tidak pas atau karena keliru dalam pemakaianya.

g. Alat perlindungan harus penuhi standard yang sudah ada.

h. Alat itu tidak batasi pergerakan dan presepsi sensoris penggunanya.

i. Suku cadangnya gampang didapatkan buat memudahkan perawatannya.


Penyeleksian Alat Perlindungan Diri (APD)

Penggunaan APD yang tidak pas bisa mencelakai tenaga kerja yang menggunakannya, bahkan bisa saja lebih mencelakakan dibanding tanpa menggunakan APD. Oleh karenanya agar pilih APD yang pas, karena itu perusahaan harus sanggup mengenali bahaya prospektif yang ada, terutamanya yang tidak bisa di hilangkan atau dikontrol.


a. Beberapa macam Alat Perlindungan Diri (APD)

Alat Perlindungan Diri (APD) ada beragam jenis yang bermanfaat membuat perlindungan seorang saat lakukan tugas yang perannya untuk menutup badan tenaga kerja dari kekuatan bahaya pada tempat kerja. Berdasar perannya, ada banyak jenis APD yang dipakai oleh tenaga kerja, diantaranya:


1. Alat Perlindungan Kepala (Headwear)

Alat perlindungan kepala ini dipakai untuk menahan dan membuat perlindungan rambut terlilit oleh mesin yang berputar-putar dan membuat perlindungan kepala dari bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya keruntuhan benda atau terpukul benda yang melayang-layang, membuat perlindungan jatuhnya mikroorganisme, recikan bahan kimia korosif, panas cahaya matahari dan lain-lain. Tipe alat perlindungan kepala diantaranya:


a) Topi perlindungan (Safety Helmets)

Alat ini berperan membuat perlindungan kepala dari beberapa benda keras yang jatuh, bentrokan kepala, jatuh dan terserang arus listrik. Topi perlindungan harus tahan pada pukulan, tidak gampang terbakar, tahan pada peralihan cuaca dan tidak bisa mengantarkan arus listrik. Topi perlindungan bisa dibuat dari plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass) atau metal.


b) Tutup kepala

Alat ini berperan membuat perlindungan/menahan jatuhnya mikroorganisme yang berada di rambut dan kulit kepala petugas pada alatalat/ wilayah steril dan recikan beberapa bahan dari pasien. Tutup kepala ini umumnya dibuat dari kain katun. (PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006)


c) Topi/Tudung

Alat ini berperan membuat perlindungan kepala dari api, uap-uap korosif, debu, dan keadaan cuaca jelek. Tutup kepala ini umumnya dibuat dari asbestos, kain tahan api/korosi, kulit dan kain tahan terhadap air.


2. Alat Perlindungan Mata

Alat perlindungan mata dipakai membuat perlindungan mata dari recikan bahan kimia korosif, debu dan sejumlah partikel kecil yang melayang-layang pada udara, gas atau uap yang bisa mengakibatkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik, panas radiasi cahaya matahari, pukulan atau bentrokan benda keras, dan lain-lain. Tipe alat perlindungan mata diantaranya:


a) Kacamata biasa (spectacle goggles)

Alat ini berperan membuat perlindungan mata dari sejumlah partikel kecil, debu dan radiasi gelombang elegtromagnetik.


b) Goggles

Alat ini berperan membuat perlindungan mata dari gas, debu, uap, dan recikan larutan bahan kimia. Goggles umumnya dibuat dari plastik terbuka dengan lensa berlapis kobalt membuat perlindungan bahaya radiasi gelombang elegtromagnetik mengion.


3. Alat Perlindungan Pernapasan (Respiratory Protection)

Alat perlindungan pernapasan dipakai membuat perlindungan pernapasan dari risiko paparan gas, uap, debu, atau udara tercemar atau beracun, korosi atau yang memiliki sifat rangsangan. Saat sebelum lakukan penyeleksian pada sesuatu alat perlindungan pernapasan yang pas, karena itu perlu ketahui info mengenai kekuatan bahaya atau kandungan kontaminan yang berada di lingkungan kerja. Beberapa hal yang harus dipahami diantaranya:


a) Wujud kontaminan pada udara, apa gas, uap, kabut, fume, debu atau gabungan dari bermacam-macam kontaminan itu.

b) Kandungan kontaminan pada udara lingkungan kerja.

c) Nilai tingkat batasan yang dikenankan untuk tiap-tiap kontaminan.

d) Reaksi fisiologis pada karyawan, seperti bisa mengakibatkan iritasi mata dan kulit.

e) Kandungan oksigen pada udara tempat kerja cukup tidak, dan lain-lain.


Tipe alat perlindungan pernapasan diantaranya:


1) Masker

Alat ini dipakai untuk kurangi paparan debu atau partikelpartikel yang semakin besar masuk ke aliran pernapasan.


2) Respirator

Alat ini dipakai membuat perlindungan pernapasan dari paparan debu, kabut, uap logam, asap, dan gas-gas beresiko. Beberapa jenis respirator ini diantaranya:


a. Chemical Respirator

Sebagai catridge respirator tercemar gas dan uap dengan tiksisitas rendah. Catridge ini berisikan adsorban dan karbon aktif, arang dan silicagel. Sedang canister dipakai untuk mengadsorbsi khlor dan gas atau uap zat organik.


b. Mechanical Filter Respirator

Alat perlindungan ini bermanfaat untuk tangkap sejumlah partikel zat padat, debu, kabut, uap logam dan asap. Respirator ini umumnya diperlengkapi dengan filter yang berperan untuk tangkap debu dan kabut dengan kandungan pencemaran udara tidak begitu tinggi atau partikel yang tidak kekecilan. Filter pada respirator ini dibuat dari fiberglas atau wol dan serat sintetis yang dilapis dengan resin untuk memberikan muatan pada partikel.


4. Alat Perlindungan Tangan (Hand Protection)

Alat perlindungan tangan dipakai membuat perlindungan tangan dan sisi yang lain dari benda tajam atau guratan, bahan kimia, benda dingin dan panas, contact dengan arus listrik. Tipe alat perlindungan tangan diantaranya:


1) Sarung tangan bersih

Sarung tangan bersih ialah sarung tangan yang di disinfeksi tingkat tinggi, dan dipakai saat sebelum perlakuan teratur di kulit dan selaput lendir misalkan perlakuan medik pengecekan dalam, menjaga cedera terbuka. Sarung tangan bersih bisa dipakai untuk perlakuan bedah jika tidak ada sarung tangan steril.


2) Sarung tangan steril

Sarung tangan steril ialah sarung tangan yang disterilkan dan harus dipakai pada perlakuan bedah. Jika tidak ada sarung tangan steril baru bisa dipakai sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi.


3) Sarung tangan rumah tangga (gloves)

Sarung tangan tipe ini tergantung pada beberapa bahan yang dipakai:

a. Sarung tangan yang dibuat berbahan asbes, katun, wool membuat perlindungan tangan dari api, panas, dan dingin.


b. Sarung tangan yang dibuat berbahan kulit membuat perlindungan tangan dari listrik, panas, cedera, dan lecet.


c. Sarung tangan yang dibuat berbahan yang dilapis timbal (Pb) membuat perlindungan tangan dari radiasi elegtromagnetik dan radiasi pengion.


d. Sarung tangan yang dibuat berbahan karet alami (sintetik) membuat perlindungan tangan dari kelembapan air, zat kimia.


e. Sarung tangan yang dibuat berbahan poli vinyl chlorida (PVC) membuat perlindungan tangan dari zat kimia, asam kuat, dan bisa sebagai oksidator.


5. Pakaian Perlindungan (Bodi Potrection)

Pakaian perlindungan dipakai membuat perlindungan semua atau beberapa badan dari recikan api, temperatur dingin atau panas, cairan bahan kimia, dan lain-lain. Tipe pakaian perlindungan diantaranya:


1) Baju kerja


Baju kerja yang dibuat dari beberapa bahan yang memiliki sifat isolasi seperti bahan dari wool, katun, asbes, yang tahan pada panas.


2) Celemek

Perlindungan baju yang dibuat dari beberapa bahan yang memiliki sifat kedap pada cairan dan beberapa bahan kimia seperti bahan plastik atau karet.


3) Apron

Perlindungan baju yang dibuat berbahan timbal yang bisa mempernyerap radiasi pengion.


6. Alat Perlindungan Kaki (Feet Protection)

Alat perlindungan kaki dipakai membuat perlindungan kaki dan sisi yang lain dari beberapa benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, contact dengan arus listrik. Tipe alat perlindungan kaki diantaranya:

1) Sepatu steril

Sepatu khusus yang dipakai oleh petugas yang bekerja di ruangan bedah, laboratorium, ICU, ruangan isolasi, ruangan otopsi.

2) Sepatu kulit

Sepatu khusus yang dipakai oleh petugas pada tugas yang memerlukan keamanan oleh beberapa benda keras, panas dan berat, dan peluang terganjal, terpeleset, terjepit, panas, dingin.

3) Sepatu boot

Sepatu khusus yang dipakai oleh petugas pada tugas yang memerlukan keamanan oleh zat kimia korosif, beberapa bahan yang bisa memunculkan dermatitis, dan listrik.


7. Alat Perlindungan Telinga (Ear Protection)

Alat perlindungan telinga dipakai untuk kurangi intensif suara yang masuk ke telinga. Tipe alat perlindungan telinga diantaranya:


1) Sumbat telinga (Ear plug)

Ukuran dan wujud aliran telinga setiap pribadi serta untuk ke-2 telinga dari orang yang serupa ialah bebeda. Karena itu sumbat telinga (Ear socket) harus diputuskan sebegitu rupa hingga sesuai ukuran dan wujud aliran telinga penggunanya. Secara umum diameter aliran telinga di antara 5-11 mm dan lubang telinga secara umum berupa lonjong dan tidak lempeng. sumbat telinga (Ear socket) bisa dibuat dari kapas, plastik, karet natural serta bahan sintetis. Untuk Ear socket yang dibuat dari kapas, spons, dan malam (wax) cuman bisa dipakai untuk sekali saja pakai (Disposable). Sedang yang dibuat berbahan karet plastik yang diciptakan bisa dipakai berkali-kali (Non Disposable). Alat ini bisa kurangi suara sampai 20 dB.


2) Tutup telinga (Ear muff)

Alat perlindungan tangan tipe ini terbagi dalam 2 buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi pada tutup telinga bisa berbentuk cairan atau busa yang berperan untuk mempernyerap suara frekwensi tinggi. Pada penggunaan untuk saat yang lumayan lama, efektifitas ear muff bisa turun karena bantalannya jadi mengeras dan mengerut sebagai karena reaksi bantalan dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alat ini bisa mengurang intensif suara sampai 30 dB dan dapat membuat perlindungan sisi luar telinga dari bentrokan benda keras atau recikan bahan kimia.


8. Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)

Alat perlindungan tangan dipakai membuat perlindungan badan kemungkinan dari jatuh dari ketinggian, sama dalam tugas mendaki, memanjat dan pada tugas konstruksi bangunan.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts